Welcome!!

Bismillahirrahmanirrahiim....

Minggu, 29 April 2012

Nanti Saja Berjilbab

Nanti, katamu
jika tangan dan kaki tiada cela terlaku
atau mulut tiada menjejak sesuatu
sekarang pikir-pikir dulu

Tunggu sebentar, ucapmu
hatimu mau kau bersihkan sesuci nabi
pikirmu harus secemerlang ulama kini
tingkahmu tiada boleh tersalah meski sedikit

tak kah kau tau
seribu empat ratus tiga puluh tiga tahun lalu
mereka wanita sepertimu
beragam tingkahnya tak cuma satu
tak sempurna, kukatakan mereka sama manusia sepertimu!

namun, kala langit gemuruh
Lalu Sang Maha Kuasa berfirman lewat sang pesuruh
seketika wanita-wanita itu patuh
tak bertanya ini itu
tak berpikir mengapa, bagaimana atau kapan pada sang waktu
mereka patuh tiada keluh..

Inilah firman Tuhan itu..
“Katakanlah kepada wanita yang BERIMAN:
“Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan kemaluannya,
dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…” (An-Nur:31)

tak kah kau tau
tiada abadi untukmu
kelak kau bertemu Sang Maha Tahu
dan ketika ditanya, "Mengapa kau biarkan terlepas hakmu?"
kau tergugu
keringat bercucur peluh
matahari di atas kepala jumlahnya tujuh
siapkah?

Ya Allah,, berikanlah kami cahayaMU.. aamiin.

Rabu, 25 April 2012

Tuhan Maha Esa

Sulit sekali menjelaskan tuhan secara sederhana, para filsuf yang kerjaannya mikir sekalipun masih bingung mendefinisikan tuhan, Apakah tuhan?, Adakah? Bagaimana? Kapan? Pertanyaan-pertanyan sederhana ini  muncul dan jawaban tumbuh subur, bukan karena mereka mengerti tapi karena mereka tidak sudi berkata “Aku tidak tahu”. Aib terbesar bagi seorang cendekia untuk mengatakanya. Untuk menyembunyikan ketidaktahuannya, mereka menjawab dengan jawaban yang lebih mirip teka-teki, ga dipahami, ngawur tapi kelihatan elegan. Kita yang lebih cinta keindahan daripada kebenaran mengangguk-nganguk pura-pura paham, seperti orang yang pura-pura mengerti lukisan abstrak yang ngawur agar dianggap “mengerti” seni. mereka selamat untuk sementara. 

Ah …sebenarnya kita tak perlu berat-berat berpikir, Tuhan itu maha esa, semua tahu itu, dari biksu botak di china sampai Atheis rusia, kalau mau mikir sedikit…sedikit saja. Pasti akan menemukan “jejak” tuhan di mana-mana. Dan jejak itu sayangnya hanya memiliki satu pola yang begitu jelas yaitu “kesempurnaan” ini hanya berarti satu hal yaitu “Tuhan itu esa”. Perhatikanlah burung terbang, betapa sempurna desain tubuh bagian luar dalamnya sehingga dia bisa terbang, ikan yang berenang di lautan memiliki pola yang paling sempurna untuk hidup dilaut, Manusia memiliki pola yang paling sempurna untuk menjadi “pemikir”, Tuhan tidak bermain-main, setiap sel tubuh kita diciptakan dengan keseimbangan luar biasa yang saking seimbangnya kita bisa pelajari sebagiannya, langit yang begitu luas, tak tanggung-tanggung memiliki berjuta-juta galaksi dan galaksi terkecil memiliki seratus miliyar bintang, matahari kita cuma satu dari bintang kecil di langit.

Jika kita “melihat” kita tahu Tuhan itu ada, lalu siapakah Dia? Tak perlu bingung lagi, Tuhan meciptakan begitu banyak “jejak” tentu supaya kita mengetahui Siapakah DIA. Karena Dia sendiri yang memberitahu kita melalui para utusannya, kita tinggal percaya beres. Lho Tapi agama-agama di dunia ini tidak sepakat mengenai “siapakah tuhan?”. Lihat saja Yahudi yang percaya tuhan punya turunan, Begitu juga Nasrani yang bilang ada tuhan Yesus+Bapa+ruh yang berada dalam satu kesatuan, (semacam kepribadian ganda mungkin) Hindu dan Budha lebih parah lagi “Tidak punya konsep ketuhanan”, ga jelas tuhan mereka siapa, tapi percaya “hyang widi” Tuhannya para tuhan. Lalu siapakah tuhan ?

Kalau benar Tuhan ada dan itu yang ada di pikiran orang yang tidak gila.. Dia pasti mampu untuk membuat kita semua mengenal-Nya dari sejak kita lahir, tetapi mengapakah Tuhan tidak melakukannya...,

Tuhan sebenarnya sudah melakukannya tapi bukan dengan cara yang mudah, coba kita pikirkan, kita, dan hanya kitalah yang diberikan otak, dengan otak ini kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, maka Tuhan memberikan kita otak ini lalu Tuhan memberi kita kesempatan untuk mencarinya dengannya.

Agama banyak, tetapi yang benar tentu hanya satu, tugas otak kitalah memilahnya, mereka yang berpikiran objektif akan menemukan yang satu iti.
Yah.. mungkin agak sulit menetralisir otak kita dari pengaruh doktrin yang telah sejak kecil ditanamkan di kepala kita, tapi untuk mencapai yang satu itu, sebagian kita harus mengakui kekeliruannya. Dan tidak bersikeras membela sesuatu yang benar-benar salah.

Rabu, 11 April 2012

Ngerokok?? Hmm.. Boleh Gak yaa....

Ngerokok?? Hmm....
Udah banyak banget  peringatan tentang bahaya merokok. Bahkan di bungkus rokoknya sendiri juga udah ditulis berbagai penyakit yang diakibatkan merokok. Tapi aneh bin ajaibnya, devisa negara  paling besar berasal dari penjuaan temabakau alias rokok tadi. Nah lho, pusing kagak tuh? Orang yang ngerokok itu kayak makan racun, tapi racunnya ini bikin negara kaya. Jadi... gimana sih hukumnya rokok? Yuk, kita bahas satu-satu..
Gara-gara rokok gak ada di zaman rasul, dalam menyikapi hukum rokok ini, ada beberapa pendapat:
1.        Boleh/mubah, karena tidak ada dalil yang dengan jelas mengharamkannya dan mereka menganggap rokok tidak berbahaya bagi kesehatan serta bukan termasuk muskir (perkara yang memabukkan) atau mukhoddir (merusak pikiran).
2.        Makruh, karena tidak ada dalil yang dengan jelas mengharamkannya, akan tetapi karena rokok menimbulkan bau yang tidak sedap baik dari asapnya maupun dari mulut mereka yang mengkonsumsinya, maka mereka menyamakanya dengan hukum mengkonsumsi bawang merah atau bawang putih mentah.
3.        Wajib, jika membahayakan jiwa ketika tidak merokok.
4.        Sunnah, jika dokter ahli yang dapat dipercaya merekomendasikannya sebagai obat bagi penyakitnya.
5.        Haram, dengan pertimbangan sebagai berikut :
a.    Para dokter telah sepakat bahwa rokok dapat membahayakan kesehatan. Mereka yang mengkonsumsinya beresiko terjangkit penyakit kanker, jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Sedangkan ajaran islam telah memerintahkan pemeluknya untuk  meninggalkan segala yang membahayakan, sebagaimana firman Allah swt:
وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (195)
“dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (al-baqarah :195)

Dan juga hadits Rasulullah saw:
" لَا ضَرَرَ وَلَا ضَرَارَ ".
“ janganlah berbuat sesuatu yang membahayakan, dan jangan membalas dengan berbuat sesuatu yang membahayakan”
b.   Mengkonsumsi rokok juga bisa digolongkan sebagai tindakan isrof atau tabdzir (pemborosan) harta. Karena membelajaan harta untuk sesuatu yang tidak bermanfaat bahkan berbahaya bagi kesehatan. Dan pemborosan termasuk hal yang diharamkan, sebagaimana firman Allah swt:

وَآَتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا (26) إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا (27)

“ Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.  Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”, (al-Isra’ : 26-27)

c.    Merokok dapat merubah mental dan watak pecandunya.

Nah, makin pusing ya? Oke, begini penjelasannya kawan...
Pendapat pertama, yang menyatakan bahwa merokok adalah mubah karena tidak membahayakan kesehatan. Para ahli medis telah menyanggah hal ini dan bersepakat  bahwa rokok sangat berbahaya bagi kesehatan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sedangkan mengkonsumsi sesuatu yang membahayakan kesehatan adalah haram menurut kesepakatan ulama’.
Pendapat kedua, yang menyatakan bahwa merokok adalah makruh karena tidak ada dalil tegas yang mengharamkannya. Inipun tersanggah dengan alasan di atas, karena semua yang membahayakan, maka hukumnya berubah menjadi haram. Bahkan wudhu’ yang wajib pun bisa menjadi haram jika orang yang berwudhu` memiliki penyakit yang berbahaya andai terkena air.
Pendapat ketiga, yang menyatakan bahwa merokok adalah wajib ketika membahayakan jiwa jika ditinggalkan. Ini bukanlah hukum asal (hukum yang berlaku dalam keadaan normal) akan tetapi hukum aridhi yang baru bisa berlaku ketika keadaan tersebut benar-benar terjadi, bukan dalam keadaan normal. Oleh karena itu, tidak bisa digunakan sebagai dalil kebolehan merokok, karena bahkan hukum memakan bangkai yang asalnya haram bisa menjadi wajib bagi mereka yang kelaparan dan tidak menemukan hal lain untuk mempertahankan hidupnya.
Pendapat keempat, yang menyatakkan kesunahan rokok jika dokter merekomendasikanya sebagai obat. Ini pun hukum aridhi yang tidak bisa djadikan landasan dalam keadaan normal, lagipula pada kenyataanya para ahli medis telah sepakat mengenai bahaya merokok.
Pendapat terakhir, yang menyatakan keharaman rokok. Pendapat ini yang paling tepat ditinjau dari segi dalil, Juga  lebih berhati-hati (ihtiyath). Pendapat ini juga sesuai dengan ruh islam yang menjadikan kesehatan sebagai nikmat yang teramat mahal yang perlu dijaga, serta melarang pemborosan (isrof) dan selalu menganjurkan untuk menyalurkan harta kepada hal-hal yang bermanfaat. Allah Swt. berfirman :
يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ (215)
“ Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (al-baqarah: 215).
Udah jelas kan? Hanya orang-orang jahil (bodoh) yang ketika diberi tahu sebuah kebenaran, namun menolaknya dengan alasan yang gak logis. Dan orang yang beriman, akan segera menghindar dari yang haram untuk mendapat yang halal. Golongan manakah kamu?

Selasa, 10 April 2012

Surat dari Mamah

Kawan, sudahkah kuceritakan padamu tentang Ibuku? Kurasa sudah banyak kuceritakan tentang beliau padamu, ya.. Tapi tak mengapa, aku ingin bercerita lagi padamu. Tak ku peduli kau senang atau bosan.

Baru saja kemarin aku mendapat surat dari Ibuku. isinya membuatku harus rela membiarkan mataku bengkak. aku menangis, apakah kau percaya? Mau tak mau kau harus percaya, karena air mata itu hangat membasahi pipiku. sekarang aku tahu darimana aku belajar berpuisi, tiada lain ibuku sendiri yang mendidikku. Dengan surat-suratnya, dengan diarynya, dengan tulisan-tulisannya. Dan hari saat aku menerima surat Ibuku, adalah hari yang mengharukan. Betapa besar harapnya pada seorang aku. Berkali-kali ia menyandangkan kata shaleha di belakang namaku. Menjadi shaleha, anak yang shaleha. Ringan terucap, berat terlaksana karena tak hanya lisan yang mengucap, pikir harus turut serta shaleha. Tangan, kaki, mata, hidung, mulut, telinga, perut, semua harus ikut shaleha. Maka surat itu benar-benar sindiran hebat. Bagiku yang jauh sekali dari kata shaleha, sungguh tikaman hebat!

Shaleha adalah kata lain dari wanita idaman. Baik di dunia maupun di akhirat. Karena orang paling jujur di dunia pernah menjamin bahwa wanita yang shaleha lebih baik, lebih indah, lebih berharga dari semua perhiasan di dunia, bahkan dari dunia itu sendiri. Beruntunglah orangtua yang memiliki anak shaleha, berbahagialah lelaki yang beristri shaleha, dan benar-benar abadilah wanita shaleha itu. Meski jasadnya telah hilang dari dunia, tapi perhiasan takwanya masih bersemayam di hati mereka yang hidup, di jejak jalan yang mereka lewati, di hembusan angin yang senantiasa bersirkulasi menuruti kemauan Illahi.

Aku tak banyak tahu tentang shaleha, hanya saja kalamNya mengalun sempurna di atas bumi, bahwa setelah patuh pada Illahi, orangtua adalah yang utama. Menngucap 'ah' adalah sebuah durhaka, bukan kepada orangtua, namun kepada Sang Pencipta karena sejatinya Dia lah yang menegaskan bahwa ridhaNya ada pada ridha orangtua. Murka orangtua pun berhubungan linier dengan murkaNya. Duh, shaleha.. berat menyandingmu.

Shaleha. Sudahkah?