Welcome!!

Bismillahirrahmanirrahiim....

Senin, 20 Februari 2012

Mencari Masalah

 "Menjadi Senior Resident itu mencari masalah."
Kurasa itu benar, dan baru sekarang aku tersadar. Menjadi Senior Resident itu benar-benar mencari masalah besar. Bayangkan saja, kau adalah seorang mahasiswa. Tujuan utamamu merantau ke kota orang adalah menuntut ilmu lalu pulang sebagai sarjana. Namun tersembul niatanmu menjadi Senior Resident, orang yang mau repot-repot mengurusi anak orang segitu banyak. Rela mengorbankan hari-harinya hanya untuk melayani orang lain. kadang kulihat mereka baru makan di malam hari, karena seharian tadi sibuk mengurusi kegiatan asrama. Seorang SR, dilihat dari segi manapun adalah masalah. Sudah cape-cape mikirin mahasiswa baru yang kadang rewel dan sangat menggemaskan, kau harus pula siap dicaci dalam bentuk apapun, baik tersembunyi maupun terang-terangan. Maka benarlah, menjadi SR itu mencari masalah.

lalu, mengapa kau masih mencari masalah?

...

karena aku ingin tahu bagaimana caranya menghadapi masalah, maka aku mencarinya...

Senin, 06 Februari 2012

Dakwah, Syurga, dan Neraka

Setiap melihat kerumunan orang membicarakan dakwah, aku selalu merasa kerdil. Selalu. Sebab jika kurunut kronologis kehidupanku, tak terlihat jejak-jejak dakwah itu. Selalu sibuk dilayani, bukannya melayani. Lebih banyak merepotkan dibanding direpotkan. Sering acuh dan tidak peduli. Aku sedih, sebab seperti ayahku bilang, hidup ini bukan hanya di dunia saja. Ada satu dimensi kekal abadi yang akan kita lalui, dan hanya ada dua kemungkinan tempat kita di dimensi itu. Syurga atau neraka. 

Syurga adalah tempat orang-orang shaleh. Sederhana sekali, bukan? Kau hanya perlu menjadi orang shaleh untuk memasukinya, sebab Sang Pencipta sudah berjanji, dan Ia tak pernah ingkar janji, "Dan adapun orang yang takut pada kebesaran Tuhannya dan menahan dirinya dari hawa nafsu, maka sesungguhnya syurga itulah tempatnya." (QS. An-Naziat:40-41). 

Neraka adalah tempat yang menakutkan. Membayangkannya saja aku tak mau. Neraka, di tingkat manapun adalah tempat mengerikan. "Adapun orang yang kitabnya catatannya) diberikan dari belakangnya, maka ia akan menyeru: "Aduh celakalah aku", dan ia akan masuk api yang menyala (neraka)."

dan Dakwah.. ah, ini yang ingin kubicarakan.
"Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang beriman dan beramal shaleh, dan saling berpesan dengan kebenaran dan saling berpesan dengan kesabaran." (QS. Al-'Asr:1-3).
Seungguhnya ia terbeban di pundak setiap muslim. Saling berpesan dengan kebenaran dan kesabaran, itulah dakwah. Namun pesan tidaklah mampu disampaikan tanpa adanya ilmu, jadilah dakwah itu terbeban menurut kadar ilmu yang kita miliki. Dan memang seharusnya begitu, dakwah harus beragam, tak mungkin sebuah raga hanya tersusun dari kepala saja, ia butuh tangan, kaki, dan seluruh organ tubuh. Ada yang berdakwah di tingkat negara, kampus, masyarakat, keluarga, atau yang lainnya. Dimanapun kita harus berdakwah, menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dengan apa yang kita mampu. “Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tak mampu, ubah dengan lidahnya. Jika tak mampu pula, dengan hatinya, inilah selemah- lemah iman.” (HR. Muslim)

Tapi, ingatlah, sebuah peran tidak menjamin ia dapat memasuki syurga sebab Rasul pernah bersabda, "Amal seseorang tidaklah menyebabkan ia memasuki syurga." , Sahabat yang keheranan dengan pernyataan Rasul Saw, bertanya "Bahkan dirimu juga ya Rasul?". Rasul menjawab, "Ya, bahkan diriku juga kecuali dengan rahmat Allah."

Itulah. Dakwah yang kita lakukan adalah upaya agar Allah merahmati kita, meridhai kita untuk bermukim di syurganya. Tidak yang lain.

Walllahu'alam.