Welcome!!

Bismillahirrahmanirrahiim....

Rabu, 13 Desember 2023

Wajah yang Selalu Tersenyum

Hubabah Nur binti Alwiy

Itu namanya yang baru ku ketahui

Bibi habib Abdullah bin Muhammad bin Shihab, ulama masa kini

Yang merupakan guru habib Umar bin Hafidh yang sudah tak asing lagi

Apa yang ingin kubagi ini,

Kuharap jadi refleksi diri

Sebelum menjadi pengingat untuk pembaca yang baik hati...


Keistimewaan sang hubabah

Mukanya selalu tersenyum merekah

Kapanpun orang memandang padanya dari segala arah

Tak pernah terlihat sedih atau gundah

Apalagi marah


Karena dia banyak harta katamu?

Dia bahkan hanya memiliki satu bagian rumah

Hidupnya sederhana tak ada kata mewah,

Seolah ia dan dunia sudah terputus tanpa rujuk atau Iddah


Karena banyak orang bersamanya?

Justru ia tinggal seorang diri,

Tak ada satupun menemani,

Tidak pula suami..


Karena ia sehat selalu ujarmu?

Rumahnya di lantai dua,

Sebab ia sudah semakin tua,

Badannya bungkuk tak terasa,

Jalan pun sudah tak bisa,

Ia merangkak untuk sekedar istirahat di tempatnya 


Lalu sebab apa?

Segala keterbatasan ia miliki,

Namun balasan untuk semua itu senyum tanpa henti

Bukan senyum basa-basi

Ianya berasal dari hati

Hingga yang melihatnya terhibur dan merasa tak memiliki beban lagi


Senyum darimana itu?

Ialah senyum atas ketentuan Ilahi

Ia Ridha dengan segala ketetapan yang telah dibagi

Ia tahu yang membagi adalah Sang Maha Pemberi

Tak ada yang patut disesali

Justru segalanya harus disyukuri

..



Duhai Hubabah,

Ajarkan diri yang penuh alpa ini

Untuk dapat sedikit saja seperti bibirmu yang penuh cahaya Qurani

Tak pernah mengeluh atau berkesal diri

Justru semua terlihat indah tak terperi

Hingga yang terpatri

Hanyalah senyum syukur tanpa henti...

Jumat, 08 Desember 2023

LIMA SEBENTAR LAGI ENAM

 Aku bagaikan hantu

Yang datang tanpa kabar dahulu

Memberi kejutan ketika mereka tahu

Hanya saja aku disambut haru

Bukan diusir setelah dicaci dahulu


Kawan, kini aku ingin membuatmu kembali geleng-geleng kepala

Sambil berdecak antara kagum dan tak percaya

Kemarin malam kau bertanya,

Bagaimana kabarku di fananya dunia


Kawan, aku baik-baik saja

Meski rinduku padamu hanyalah lewat kata

Sebab untuk bersua dan bercanda,

Waktu tak memberiku jeda,

Bahkan untuk sekedar menikmati pagi sambil menatap angkasa


Kawan, aku benar baik saja

Bersama orang-orang yang kucinta

Tetap di kota yang bukanlah didamba

Namun, semua indah bersama mereka


Siapa mereka katamu?

Tentu saja pendamping hidup yang selalu bersama,

Anak sulung yang tak pernah kehilangan kata,

Si kedua yang selalu punya waktu untuk membaca

Si ketiga yang selalu membuat hati menjadi berbunga

Si keempat yang kini mulai mencari perhatianku sepanjang masa

Si kelima yang memiliki empat guru berbeda

Dan setelah lima...

Si keenam yang tengah menunggu hingga waktunya tiba

Untuk melihat dunia bersama seluruh cerita...


Aku menunggumu, kawan..

Tetaplah setia bersamaku..

Meski hanya satu dua kali ku berbagi waktu denganmu..


Maklumi aku, kawan

Tak dapat ku pungkiri aku merindumu

Menata kata hingga lupa waktu

Menyusun cerita hingga menjadi layak ditulis dalam buku

Aku sungguh rindu..


Ahh, maaf kawan ku tinggal dahulu

Mereka sudah memanggilku..

Kini aku tidak dipanggil dengan namaku

Umma... Itu suara mereka syahdu..


Sampai jumpa lagi, kawan!