Aku bagaikan hantu
Yang datang tanpa kabar dahulu
Memberi kejutan ketika mereka tahu
Hanya saja aku disambut haru
Bukan diusir setelah dicaci dahulu
Kawan, kini aku ingin membuatmu kembali geleng-geleng kepala
Sambil berdecak antara kagum dan tak percaya
Kemarin malam kau bertanya,
Bagaimana kabarku di fananya dunia
Kawan, aku baik-baik saja
Meski rinduku padamu hanyalah lewat kata
Sebab untuk bersua dan bercanda,
Waktu tak memberiku jeda,
Bahkan untuk sekedar menikmati pagi sambil menatap angkasa
Kawan, aku benar baik saja
Bersama orang-orang yang kucinta
Tetap di kota yang bukanlah didamba
Namun, semua indah bersama mereka
Siapa mereka katamu?
Tentu saja pendamping hidup yang selalu bersama,
Anak sulung yang tak pernah kehilangan kata,
Si kedua yang selalu punya waktu untuk membaca
Si ketiga yang selalu membuat hati menjadi berbunga
Si keempat yang kini mulai mencari perhatianku sepanjang masa
Si kelima yang memiliki empat guru berbeda
Dan setelah lima...
Si keenam yang tengah menunggu hingga waktunya tiba
Untuk melihat dunia bersama seluruh cerita...
Aku menunggumu, kawan..
Tetaplah setia bersamaku..
Meski hanya satu dua kali ku berbagi waktu denganmu..
Maklumi aku, kawan
Tak dapat ku pungkiri aku merindumu
Menata kata hingga lupa waktu
Menyusun cerita hingga menjadi layak ditulis dalam buku
Aku sungguh rindu..
Ahh, maaf kawan ku tinggal dahulu
Mereka sudah memanggilku..
Kini aku tidak dipanggil dengan namaku
Umma... Itu suara mereka syahdu..
Sampai jumpa lagi, kawan!
MaasyaAllah..mabruuk ustadzatyy sehat selalu😍😍😘🤲
BalasHapus