Welcome!!

Bismillahirrahmanirrahiim....

Selasa, 26 Juli 2011

suara bumi


Aku sudah tua
Tahu bermacam muka
Bahkan wajahmu yang tak bernada
Namun ada satu wajah bak cahaya purnama,
Tak akan pernah kulupa
Maukah kau duduk dan mendengar cerita?

 Empat belas abad yang lalu..

Namanya bagai hujan di tengah kemarau
Disenandungkan tak henti hingga suara parau
Mereka menanti, berharap ia segera nyata

Keberadaannya membuatku begitu mulia
Langit bahkan iri padaku
Yang setiap waktu bersamanya

Ada suatu kala
Ia menangis setelah diusir kaumnya
Air matanya membasahi punggungku
Bagai sembilu menyayat seluruh rongga dadaku
Perih..
Aku merintih..
Tuhan, kali ini izinkan aku
Mengobati luka yang begitu dalam
Diusir kerabat yang dahulu bemain bersama
Dikatakan gila setelah mengucap kalamMu sempurna
Tuhan, izinkan aku..

Dan Ia perkenankan do’aku
Seketika itu kukatakan padanya,
Titahlah dua gunung itu menghimpit kaummu,
Aku akan meremukan tangan lancang mereka,
Seperti kaum terdahulu
Aku akan bungkam mulut keji mereka

TIDAK!
Ia tersenyum..
TIDAK!
Bukan itu yang kumau
“Tuhan, sesungguhnya mereka tak tahu,
Ampunilah mereka,
Keluarkanlah dari mereka,
Generasi yang beriman padaMU”
Ia tengadahkan tangannya tulus

Oh,
Punggungku rindu dijejaki olehmu,
Wahai yang terpuji!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar