dalam kepak sayap malam
ia mematung, terdiam
hendak berlari menantang alam
namun segala daya telah karam
bahkan nafasnya hampir saja tenggelam
sebatang kara di keramaian
ayah ibu sudah tidak bisa lagi bergandengan
bukan hanya sebab tangannya telah menjadi potongan
pula sudah bisa ia disebut yatim piatu, sendirian
jasad kedua tersayang di hadapan
tiada.. sebab luapan kemarahan
dalam kepak sayap malam
mentari tertutup sempurna, temaram
ia lalu duduk, sudah berjam-jam
hendak apakah iapun bertanya geram
pada nada malam ia titipkan tanya dan salam
untuk Tuhan dan semua duka yang terekam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar