Welcome!!

Bismillahirrahmanirrahiim....

Selasa, 18 Februari 2025

Mencabut akar

 Sekarang aku baru tahu

Bahayanya menanam benih tanpa sadar

Apalagi kupilih pupuk terbaik 

Lalu kuperhatikan tiap saat

Kupikir buahnya aku yang nikmati

Kupikir teduhnya aku yang rasakan

Ternyata benih itu ada pemiliknya

Ia ambil tergesa

Tanpa ia tahu

Bahwa tanah yang kupakai menanam

Bukan tanah di halaman

Tapi tanah dari hatiku

Akarnya menancap ke dalamnya

Hingga saat ia ambil

Hatiku robek

Rasanya sungguh perih

Hingga aku berteriak pada sang hati

Kuatlah! Mengapa tidak kau pastikan

Benih itu sudah diberikan

Bukan sekedar titipan


Mengapa kau biarkan

Membagi perasaan

Pada suatu pinjaman


Bukan sang pemilik yang kejam

Tapi kau,

Kau yang keterlaluan

Tanaman kecil tumbuh kau biarkan

Dedaunan mulai riuh kau malah nyaman

Maka saat buah mulai terlihat perlahan,

Dan akar mulai kuat tertanam

Kau pikir dia pohon impian

Ternyata jauh dari kenyataan

Dia hanya titipan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar