Aku mengenalmu lewat untaian kata,
Yang melesat tak kenal jeda,
Bagai tembakan zionis di Palestina.
Semalam kutinggal tidur,
Kau dan Dahliya tengah mendengkur
Ditemani para penikmat hujan yang akur
Kubuka mata perlahan,
Pujangga cinta sudah meluapkan perasaan
Yang jatuh,
Yang dibuai,
Pula ditinggal tanpa pesan.
Kawan, aku tenggelam lagi
Dalam lautan diksi
Yang lama tak ku selami
Kawan, bara api itu perlahan terbakar
Dengan pemantik yang kau sebar
Dari kombinasi 26 huruf yang liar
Ah, betapa menyenangkan!
Meski tak tahu apapun tentangmu,
Membacamu membuatku tak segan,
Menyebutmu KAWAN
Terimakasih, Kawan!
---by: bukan orang sempurna
-----
for: semua yang menulis disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar