Kawan yang tak pernah kusapa maafkan aku
bukan karena membencimu aku diam membisu
tapi aku benar-benar tak tahu
bahwa orang itu adalah dirimu
mendengar namamu pertama kali
adalah saat pesan menembus udara mendarat di ponselku
tentang kepergianmu
entah mengapa tanpa ragu,
aku ikut melayat ke rumahmu, ingin bertemu
tapi apalah daya,
rumahmu itu ujung dunia
lewati gunung, laut dan sejuta pesona
namun mataku hanya terpejam
menahan mual tak tertahankan
aku tiba di rumahmu
tepat saat kumandang isya digemakan
ragamu sudah dipeluk tanah
kau sudah ditemani malaikat bercahaya
Kawan yang tak pernah kusapa maafkan aku
baru seminggu kemudian aku tahu
saat pengawas ujian bertanya,
"Yang namanya Kusmana, hadirkah?"
serentak seisi kelas berduka,
"Meninggal kak" jawab mereka
Kawan aku baru tahu,
aku tahu dirimu
maafkan aku
Jasadmu memang sudah terkubur
tapi namamu akan selalu terkenang
sebagai prajurit dalam barisan perang
yang syahid, meski bukan di medan perang
satu nama dalam kata
Kusmana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar