Welcome!!

Bismillahirrahmanirrahiim....

Rabu, 17 Juli 2013

Kembalikan Tanganku, Ayah..

Seorang lelaki yang telah berkeluarga memiliki impian untuk membeli mobil untuk kelancaran pekerjaannya. Maklum, jarak rumah dan kantornya cukup jauh, butuh waktu paling sedikit satu jam dari rumahnya dengan menaiki angkutan umum. Akhirnya ia kumpulkan uang hasil kerjanya sedikit demi sedikit.

Setelah beberapa tahun, akhirnya mobil yang ia idamkan dapat ia beli. Ia senang sekali dengan mobil barunya. Kini ia tak perlu menunggu mobil angkutan lagi untuk pergi ke kantor, ia pun bisa membawa istri dan anaknya saat berpergian. 

Namun suatu hari, anaknya yang masih berumur empat tahun menggambar di atas atap mobil baru tersebut dengan sebuah paku. Ia memang hobi menggambar. Ia gambar wajah ayah, ibu, dan dirinya yang tersenyum. Setelah selesai menggambar, ia pun berlarian menuju ayahnya. Ia ingin memperlihatkan gambar barunya.

"Ayah, ayah.. Coba lihat gambarku!" Kata sang anak.

"Mana gambarmu, nak?" Tanya sang ayah.

Anak itu pun menggandeng tangan ayahnya dan membawanya ke halaman depan rumah. "Itu ayah, gambarku ada di atas mobil ayah." Jawab sang anak sambil tersenyum.

Sang ayah yang melihat atap mobil yang baru saja dibelinya itu rusak, menjadi sangat marah. Ia membeli mobil ini dengan susah payah, tapi anaknya malah merusaknya?! Akhirnya ia pun mengambil kayu yang ada di halaman dan memukul tangan anaknya dengan keras. Sang anak yang kesakitan pun menangis dengan keras.

Keesokan harinya sang anak mengalami demam tinggi. Sang ayah melihatnya dengan penuh penyesalan. Ia tak menyangka pukulannya dapat berakibat parah seperti ini. Akhirnya Ia dan istrinya membawa anak mereka ke rumah sakit.

Ternyata anak tersebut mengalami pendarahan di bagian dalam dan satu-satunya cara untuk menolong nyawanya adalah dengan mengamputasi tangan anaknya. Karena tak ada pilihan lain, tangan sang anak pun diamputasi. Kini anak itu hanya memiliki satu tangan.

Melihat anaknya, sang ayah tak tega. Air matanya mengalir tanpa henti. "Nak, maafkan ayah, Nak..." Katanya di samping anaknya yang masih terbaring lemah di rumah sakit. "Ini semua karena ayah. Maafkan ayah, nak." Ia terus mengucapkan maaf.

"Tak apa-apa, Yah.. aku sudah memaafkan Ayah.." Kata sang anak. "Tapi tolong kembalikan tanganku, Yah.. agar aku bisa menggambar lagi.." 

Sang Ayah hanya bisa menangis penuh penyesalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar