Welcome!!

Bismillahirrahmanirrahiim....

Jumat, 05 Juli 2013

Rindu yang Liar

Dia tak bisa melupakannya secepat itu, rindu itu selalu muncul. Detik ini ia kubur, detik berikutnya bangkit kembali. Musim dingin sudah berlalu dua kali, namun rindu itu malah bertambah lipatan kali. Dan semakin mengenaskan saat ia tahu, hanya ia yang merindu. Yang dirindu sama sekali tak peduli, bahkan menoleh untuk sekedar tersenyum basa-basi pun tidak. Kawan, lalu mengapa rindu itu tak pupus saja? Mengapa ia malah tumbuh semakin subur? Mungkin karena rindunya adalah rindu yang liar. Maka seperti segala sesuatu yang liar, mereka tak mesti dirawat, tumbuh dengan sendirinya. Tinggi besar. Cara untuk menghilangkan sesuatu yang liar hanya dua:

Mencabutnya dengan paksa! dan ini akan sangat sakit sekali. cara yang cepat tapi sakit. 

atau..

Membiarkannya mati denga sendirinya. Semua ada masanya bukan? Begitu pun si liar ini. Kelak ia akan mati tanpa kau minta. Kau cukup berdamai dengannya. Tapi untuk perdamaian dengan si liar, kau perlu bersabar karena waktunya tak sebentar.

Dia terdiam. Jalan mana yang ia pilih? Ia tak ingin rindu ini hilang. Tapi menggenggam rindu ini seperti menggenggam tangkai bunga mawar. duri-duri bunga mawar telah membuat tangannya terluka, darah mengalir.. Tapi apakah perindu merasakan sakit? Tidak, ia hanya melihat indahnya mawar yang ia genggam. Ia tidak lagi merasa.

Dia tersenyum. Ya, ia sudah memilih.

Dia memilih untuk tidak memilih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar