Welcome!!

Bismillahirrahmanirrahiim....

Selasa, 08 November 2011

sensasi chatting yang berbeda

seorang kawan lama tiba-tiba ngajak ngobrol lewat FB, chatingan gitu.. aku kira percakapan ini akan menjadi percakapan basa-basi seperti biasanya, melepas kangen atau canda. tapi ternyata lebih dari itu, kawan. aku menemukan sensasi saat bercakap dengannya, sensasi yang orang banyak menyebutnya: inspirasi. akan kuceritakan padamu meski kau tak memintanya.. oya, yang perlu dicatat, temanku itu wanita yaa, awas jangan salah sangka! (siapaaa lagi yang salah sangka? -_-'')

aku sedang ngoceh-ngoceh bersamanya tentang SKS dan lulus. sampailah kami pada suatu pertanyaan yang sepele sebenarnya, tapi membutuhkan jiwa yang besar untuk menjawabnya: akan dibawa kemana ilmu yang didapatkan saat kuliah? aku tahu, tuntutan hidup kadang membuat kita melakukan segala hal demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka kau bisa dengan mudah menemukan sarjana pertanian di bank-bank swasta atau sarjana peternakan di bidang furniture bahkan yang paling mudah kita lacak, sarjana pengangguran yang menambah beban negara.. aahh, apakah tahun-tahun yang dihabiskan untuk menuntut ilmu ini akan sia-sia belaka. mengendap layaknya kasus-kasus korupsi di Indonesia. atau menguap seperti janji-janji yang diucapkan penguasa negeri ini. seperti itukah?

apakah sebenarnya yang kita cari di kampus ini? kesenangan membuang-buang uang orangtua dan negara sajakah? atau sekedar coba-coba mengeksiskan diri sebagai insan intelek di tengah masyarakat? apa sebenarnya tujuan kita berkuliah dari pagi sampai sore, kadang bahkan harus mengerjakan tugas hingga larut malam, belum lagi kalau ada kuis, sampai-sampai tidur tak lelap dan hati tak tenang. untuk itukah? nilai dan pengakuan sebagai SARJANA.

dangkal sekali bila begitu. nilai dapat dengan mudah kita dapatkan, pengakuan sarjana pun bahkan dapat ditukar dengan beberapa lembar rupiah saja. lantas, apakah sebenarnya ilmu kalau begitu?

aku jadi teringat film india yang sangat menginspirasi. 3 Idiots. dimana sang pemeran utama, Ranchodass Syamaldas Chancad (bener teu nya nulisna?hehe) alias Ranchoo ternyata selama mengikuti perkuliahan tidak pernah mengejar gelar sebagai engineer, bahkan gelar itu ia berikan secara sukarela pada majikan yang menyekolahkannya. ia pergi kuliah setiap hari hanya untuk menyerap ilmu sebanyak yang ia mampu. memahaminya dan menjadikan ilmunya itu nyata berguna.  terlepas dari kefiktifan cerita ini, aku kira kita dapat belajar dari Ranchoo yang nama aslinya ternyata Phunsuk Wangdu, bukanlah nilai atau gelar, melainkan pemahaman. ya, pemahaman.

pemahaman akan suatu ilmu karena kita mencintainya. kalau sudah paham, segalanya terasa mudah, bahkan untuk pelajaran kalkulus yang menurut kebanyakan orang rumit, bila kita memahaminya akan terasa mudah. semudah anak TK bermain kelereng (asa gak nyambung ya.. hehe). Pokoknya asalkan paham, semua jadi lancar dan mudah! dan bukankah suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh orang yang bukan ahlinya hanya akan menuai bencana? ahh,, itulah mungkin sebabnya di tanahku terjadi bencana. banyak orang-orang yang mengerjakan suatu pekerjaan tanpa dasar pengetahuan!

maka cintailah bidangmu. kini bukan saatnya mengeluh, jika cinta tak kunjung muncul, carilah celah agar kau bisa mencintainya. pahamilah ia sebagaimana kau memahami kekasihmu. dan perlakukanlah ia dengan baik. jangan singkirkan ia setelah kau menikmatinya (halah, bahasanya..).

itulah pengingat, lebih tertuju untukku sebenarnya.hehe. Oke, kamila! hari ini harus lebih baik dari kemarin. jadilah bintang, BERSINARLAH!! ^o^p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar