Welcome!!
Sabtu, 05 Desember 2015
Mati rasa
Rasanya aku ingin berteriak sekeras-kerasnya. Kenapa tanyamu, kawan?
sebab kau tak pernah lagi peduli padaku! Berapa lama aku tak menyapamu dan kau hanya diam saja? Ah, apakah ini inginmu? Aku tak lagi menari di atas keyboard??
Kawan, aku ingin bersamamu lagi. Tertawa bersama kata, menangis bersama kalimat, bercanda dengan berbagai rangkaian huruf. Tapi kini, bahkan aku tak bisa merasakan apapun! Bagaimana aku harus membuatmu kembali?
Setidaknya hari ini aku mampu menangis karenamu. Ya, sebab aku menjadi orang yang ditinggalkan. Olehmu, oleh kawan-kawanmu...
Bagaimana menjadi orang yang ditinggalkan, katamu? Apakah kau meledekku?! Ah, terserahlah aku tak akan marah. Aku sudah katakan, aku tak bisa merasakan apapun kecuali kesendirian.
Rasanya seperti berada di tempat asing padahal setiap hari di tempat yang sama,
seperti menjadi orang baru, padahal semua mengenalku..
rasanya aku ingin berkata pada semua orang: "Kenapa kalian meninggalkanku?!"
Kawan, kembalilah..
aku tak lagi bisa berjanji, tapi jika kau kembali, aku bisa memberimu senyum di pagi hari...
Sabtu, 28 November 2015
Kakakku, Guru Sejatiku..
Mumpung hari guru, kubahas tentang guru saja, ya? Yah, karena aku yang mengaku guru ini masih sangat jauhhhhhhhhhhhh sekali untuk dibilang guru yang baik, jadi izinkan aku mengenalkanmu pada guru yang paling berpengaruh dalam hidupku. Guru pertama yang mengubahku 360 derajat.
Siapa? Kau penasaran, kan? Ternyata dia adalah saudaraku sendiri alias kakakku.
Yap! Kakakku nomor enam.
Sebelum ia pesantren, aku sama sekali tidak dekat dengannya. yah, hubungan kakak-adik biasa lah. Tapi semenjak ia lulus pesantren, perhatiannya padaku begitu besar, sampai-sampai ia rela ke Bandung hanya untuk menjemputku ke pesantren. Bayangkan! Menempuh jarak 736 km, dari Pasuruan ke Bandung menggunakan bus! Walah, butuh dua hari semalam untuk sampai ke rumahku.
Awalnya, aku ke pesantren hanya untuk sekedar memenuhi ajakan kakak, sekalian liburan Ramadhan. Tapi, akhirnya aku terjerumus juga ke jalan yang benar (hahah). Aku memutuskan untuk pesantren. sebuah keputusan nekat di tengah studiku yang sedang baik. satu-satunya orang yang terus menyemangatiku (selain orangtua) adalah kakakku ini. Ia terus memberikan tausyiah dan arahan di tengah ke-ababil-an diriku. heheh.
Entah berapa kali aku merengek ingin pulang, tapi kakakku ini tetap sabar menasehatiku, "jangan pulang, mil." Katanya. Lalu dia menceritakan perjuangan imam syafi'i yang belajar dalam keadaan di bawah bangkunya mangkuk, sebab penyakit ambeiyennya, atau imam terdahulu yang semangat menuntut ilmunya tinggi sampai-sampai memilih membaca kitab seharian di malam pertama pernikahannya!
Berapa kali pula aku menuntut hal-hal yang sepele. Seperti wajib mengunjungiku seminggu sekali lah, atau belikan ini-itu lah, atau yang lainnya dengan tujuan ia bosan dan menyuruhku pulang. Tapi nyatanya ia tetap mempertahankanku. Tetap sabar menghadapiku. Apalagi gelar yang pantas untuknya selain guru sejati?!
Dan yang paling penting, melalui kakakku inilah aku mengenal sang pujaan hati. Yap, ialah jembatan yang menyatukanku dengan si dia.. Hehehe
Mungkin hari guru telah berlalu, tapi bagiku setiap hari pantas untukku mengucapkan ini padamu, kakak sekaligus guruku;
SELAMAT HARI GURU!!
Sebaik-baik balasan untukmu hanyalah Allah yang bisa memberinya...
Jazakumullah khairan katsiran... 😊
Selasa, 17 November 2015
Untuk Adikku Sayang
Padahal sekarang aku sedang sibuk bikin soal buat UAS SMP, tapi kok ngeliat kamu, aku tak bisa menahannya! Tangan ini tiba-tiba mendarat lancar di setiap huruf-huruf yang menempel di keyboard, dan akhirnya...ya, kamu jadi pengalih perhatianku! Hmm, tak apalah 5 atau 10 menit kuturuti dulu sebelum ia kesibukan menulis hal-hal serius yang bikin kepala gak berhenti berdenyut itu!
Oke, aku ingin cerita tentang... CINTA!!
Haha, akhir-akhir ini cerewet sekali aku dengan tema ini ya, apakah ini pertanda.....?? (halah, apa sih kok geje banget nih topik!)
Oke,oke tenang dulu. Bukan itu maksudku, kawan. Bukan aku yang jatuh cinta, tapi adikku.. Adikku nomor 11 tengah jatuh cinta.
Aku sangat kaget membaca pesan-pesan di BBM nya, dia benar-benar gombal sampai ngomong 'I love U' segala! Gimana gak marah coba! Aku sebagai kakak yang masih perhatian sangat ingin memukulnya, kok sampai dia bisa menulis itu? Gombal banget!!
Adikku memang ganteng sih kecuali gigi depannya yang belum tumbuh itu, ia cukup sempurna dijadikan gebetan. Tapi tak kusangka, ia memanfaatkan kegantengannya untuk menarik perhatian cewek. Yah, mending kalau cewek itu cantik, kaya, baik.. lha ini? (Heheh, bercanda, kawan! Mau sekaya atau secantik apapun tetap tak boleh merusak adikku!)
Gini nih hasilnya kalau anak dihadapkan dengan lingkungan tidak islami, dan dia tidak cukup bekal untuk menolak lingkungannya. Pasti, lambat laun bakal ikut juga kemana teman-temannya pergi. PASTI!
Gak percaya? Adikku adalah contoh nyata korban lingkungan yang perlu diselamatkan. Padahal kalau kamu mau tahu, adikku nomor 11 ini paling rajin shalat ke masjid saat shalat! Setiap adzan berkumandang, tanpa perlu disuruh, ia akan langsung menuju masjid sampai -sampai semua tetangga iri sama Ibuku yang punya anak se-shaleh itu.
Adikku itu kawan,
dulu adalah yang paling rajin membaca al-qur'an
paling rajin membantu ibu
paling senang mencuci piring
paling gampang disuruh orangtua
paling senang kalau belajar agama
cita-citanya menjadi ustadz
lalu menjadi hafidz al-qur'an..
dulu, itu adikku...
Sekarang,
dia tetap adikku,
tapi kuharap ia segera kembali ingat
janjinya untuk menjadi ustadz kelak..
Adikku sayang,
tak usah pedulikan teman kalau mereka mengajak pacaran
atau malam-malam keluyuran
atau menyiksa saat ulang tahun teman
atau mengajak main saat adzan
itu bukan teman tapi syaithan
Adikku sayang,
kembalilah menjadi adikku yang shaleh..
Selasa, 03 November 2015
dia datang padaku
saat pikiranku sama sekali tak menyapa
apakah dia benar jawaban doaku?
dia tersenyum,
menatapku sesekali lalu tertunduk malu
membawa sebuah janji di ujung tahun
apakah dia menepati?
dia begitu istimewa
membuat bibirku sering tersenyum sendiri
padahal lama aku tak begini
apakah benar dia jawabnya?
Allah..
kutunggu jawabmu,
bersamanya..
Kamis, 22 Oktober 2015
Agama bukan pelajaran!
Umur Wanita Haidh, Masa, serta Sifat Haidh
Kali ini kita akan mempelajari tentang:
- Umur seorang wanita dapat mengalami haidh
- Tanda-tanda baligh
- Masa terjadinya haidh
- Warna darah haidh
- Darah yang dilihat orang hamil
- Bersih yang menyelai-nyelai darah haid
Semoga bermanfaat.. :)
VI. Bersih diantara Darah Haidh
- Seorang wanita melihat darah selama tiga hari lalu darahnya terputus. Kemudian dia melihat darah lagi di hari ke sepuluh dan terputus di hari ke sebelas. Maka tiga hari yang pertama dan hari yang kesepuluh adalah haidh tanpa adanya khilaf. Sedangkan bersih diantara dua haidh tersebut menurut perkataan yang terkuat adalah haidh karena memenuhi syarat yaitu darahnya lebih dari 24 jam dalam waktu 15 hari
- Seorang wanita melihat darah selama enam jam kemudian terputus. Kemudian di hari kelima melihat darah selama lima jam lalu terputus. Maka semua darah itu adalah istihadhoh karena jumlahnya kurang dari 24 jam
- Seorang wanita melihat darah selama tujuh hari kemudian terputus. Kemudian darahnya kembali di hari ke-16 dan ke-17 lalu terputus. Maka darah yang pertama (selama 7 hari) adalah darah haidh, Dan bersih diantara dua haidh adalah suci. Sedangka darah di hari ke-16 dan 17 adalah istihadhoh (dihukumi suci) karena darah tersebut datang setelah 15 hari (paling banyaknya haidh)
- Seorang wanita melihat darah selama 10 hari lalu terputus. Setelah bersih selama 8 hari, darah datang kembali selama 12 hari lalu terputus. Maka darah awal (10 hari)adalah haidh.Sedangkan darah yang kedua (12 hari setelah suci 8 hari) tidak mungkin menjadikan semuanya haidh. Tetapi wanita ini harus menyempurnakan sucinya. Paling sedikitnya suci adalah 15 hari, sedangkan wanita tersebut baru suci selama 8 hari, maka 7 hari darah dianggap suci, sedangkan sisanya (5 hari) adalah haidh yang baru.
Senin, 19 Oktober 2015
V. Darah yang Dilihat Orang Hamil
IV. Sifat Darah Haidh
1. Berwarna hitam
2. Berwarna merah
3. Berwarna merah terang kekuningan
4. Berwarna kuning
5. Berwarna keruh,yaitu warna diantara kuning dan putih
6. Terkadang kental
7. Terkadang bau
Jika kita telah mengetahui sifat-sifat tersebut, ketahuilah bahwa pendapat yang kuat dalam madzhab kita, yaitu madzhab syafi'i bahwa warna keruh adalah haidh, sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari bahwa wanita di zaman Rasulullah mengutus seseorang pada Sayyidah Aisyah ra.dengan membawa sebuah nampan berisi kapas yang berwarna kuning, lalu Sayyidah Aisyah berkata, "Jangan tergesa-gesa hingga kalian melihat kapas itu seperti kapur putih."
Sumber: Al-Ibanah wal Ifadhoh, Habib Abdurrahman bin Abdullah Assegaf
Minggu, 18 Oktober 2015
III. Masa Haidh
II. Tanda-tanda Baligh
- Keluarnya darah haidh untuk seorang perempuan yang berumur mulai dari sembilan tahun qamariyah taqribiyah seperti yang telah berlalu di bab Umur seorang wanita dapat mengalami haidh.
- Keluarnya mani. Hal ini dapat dialami oleh laki-laki maupun perempuan yang berumur mulai dari sembilan tahun qamariyyah taqribiyah menurut Imam Ibn Hajar. Atau sembilan tahun qamariyah tahdidiyah (sembilan tahun tepat) menurut Imam Ramli.
- Sempurnanya 15 tahun qamariyah tahdidiyah (15 tahun tepat) jika anak tersebut tidak mengalami perkara pertama maupun kedua.
I. Umur seorang wanita dapat mengalami haidh
- Seorang wanita melihat darah ketika berumur sembilan tahun qamariyah kurang sepuluh hari. Maka darah ini disebut haidh jika memang memenuhi syarat haidh (yang nanti akan disebutkan). Jadi walaupun ia belum genap sembilan tahun, tetap dikatakan darah haidh. Karena sepuluh hari kekurangannya itu tidak memcukupi paling sedikitnya suci dan haidh. Karena paling sedikitnya haidh adalah satu hari, sedangkan paling sedikitnya suci adalah lima belas hari.
- Seorang wanita melihat darah ketika berumur sembilan tahun kurang sebulan. Ia melihat selama lima hari. Darah ini tidak disebut haidh, karena umurnya tidak mencukupi untuk mengalami haidh. Tetapi darahnya disebut istihadhoh atau darah fasad.
Kau, masih kawanku bukan?
Kau masih kawanku,bukan? |
Minggu, 11 Oktober 2015
Wajahmu bukan Sampah!
Jumat, 09 Oktober 2015
Rantai Putus
dan dedaunan menyapa bumi
seperti angin yang berlalu tanpa sapa
seperti kata yang bersembunyi dalam lagu
hampa
Hanya duduk tak berkata
dalam diam sang raja dunia
apakah salah?
atau terpatah?
Hanya bertanya pada besi tua
mengapa ia lama menatapku ragu
apakah geram?
ataukah lelah?
Hanya membiarkan jemari menari
mungkin kaku sebab lama tak berlatih
apakah rindu?
atau paksa?
Rabu, 07 Oktober 2015
Hukum Cairan yang Keluar dari Vagina
- Jika keluar dari dhohir daripada farj maka itu tidaklah najis dan juga tidak membatalkan wudhu.
- Jika keluar dari bathin farj maka itu najis dan membatalkan wudhu
- Jika ragu apakah ia keluar dari dhahir atau bathin farj maka itu tidaklah najis dan tidak pula membatalkan wudhu.
Jika keluar dari dhahir, maka itu menyerupai keringat. Hukum dari keringat adalah suci dan tidak membatalkan wudhu.
Dan ketika ia ragu (antara keluar dari dhahir ataukah bathin), maka kembali kepada hukum asli. Karena keyakinan tidak bisa dikalahkan oleh keraguan. Hukum aslinya adalah suci dan tidak membatalkan wudhu.
Selasa, 06 Oktober 2015
Anakku Tanamanku (?)
Ya Allah, ternyata mengurus anak itu susahnya pake banget yah! Masa' yah, kukatakan pada mereka suatu saat:
"Jangan lakukan itu!"
Eh, esoknya mereka melakukan hal yang sama lagi. Lalu kuperingatkan lagi. Dan mereka melakukannya lagi. Ya Allah... kalau bukan anak orang sudah kukocok mereka dalam suatu adonan dan kujadikan roti!! (kejam banget ya? heheh)
Memang, anak kecil macam mereka itu seperti tumbuhan yang baru kita tanam, harus rajin-rajin disiram dan dirawat kalau mau tumbuh dengan baik. Kalau kamu malas menyiramnya, nanti nasibnya bisa jadi seperti tanamanku dulu saat kuliah di IPB : GAGAL PANEN.hahah
Mereka pun begitu, harus terus dinasehati, diberitahu mana yang baik, mana yang buruk. Kadang nasehat itu harus secara lembut, kadang harus keras,sesuai watak sang anak.
Yah, semoga dengan adanya mereka, kelak aku bisa jadi Ibu yang baik. (Aamiin aja deh walau gak nyambung. heheh)
Minggu, 04 Oktober 2015
Gerbang bernama Pernikahan
Melalui gerbang bernama pernikahan |
Rabu, 30 September 2015
apaapapapa
kacau balau
kau tak pernah tahu kan, kawan?
setiap pandanganmu aku takut
setiap langkahmu aku mundur
setiap teriakanmu aku merutuk
kau tak pernah ingin tahu, kan
kawan?
Kamis, 17 September 2015
Kasihani Aku
hanya saja jariku terus berteriak minta disapa
sebab seharian aku hanya membiarkannya terlunta
dan inilah jadinya saat mereka berbicara..
PROTA...
PROMES..
RPP...
SILABUS...
kawan, kau tahu??
kata-kata itu terus menghantuiku
bahkan hingga mata tertutup
hingga hilang segala kata
hanya mereka
saja!
hanya kau yang pernah mengajar
di tempat-tempat pemerintahan
atau berhubungan dengan mereka
yang mengerti dan memahami
penderitaanku selama berhari-hari ini
bagimu yang tak mengerti kawan,
kasihanilah aku
sebab membuat beragam khayal sementara ini aku tak mampu
PROTA...
PROMES..
RPP...
SILABUS...
PROMES..
RPP...
SILABUS...
Jumat, 11 September 2015
Cinta Kakak Nomor Enam
Zaman sekarang kayaknya kalau gak pacaran gak afdhol yah. Masa saya yang udah pake hijab masih juga ditanya sama ibu-ibu tetangga:
"Pacarnya mana?"
saya jawab dengan senyum aja, daripada harus ngeluarin dalil ini itu kan jadi ribet urusannya. Dipikir-pikir harusnya saya bersyukur karena ibu-ibu tanyanya begitu bukannya nanya,
"Kapan nikah?"
kan artinya wajah saya masih wajah remaja yang biasanya pacar-pacaran tuh. Bukan wajah ibu-ibu yang pantas nikah (maaf kalau ada yang tersinggung. hehe)
Oke, back to the point. Nah, Sebelum nikah, pacaran sudah jelas-jelas terlarang. Mau pacaran biasa ataupun islami sama aja. GAK BOLEH. Titik, gak pake koma. Terserah lah mau pake dalil ta'arufan atau tunangan, yang jelas dua orang yang berlawanan jenis dan bukan mahrom dilarang menyepi. Orang-orang yang gak mau disalahin berarti mencari pembenaran, bukan kebenaran.
Nah, yang mau saya sorot disini adalah tentang kakak saya (lho, kok tiba-tiba ganti topik??). Hehe, tenang saja, kawan ini masih topik yang sama kok.
Kakak saya nomor enam itu istimewa. Semenjak remaja, dia paling suka sama buku. Pokoknya kalau sudah berduaan sama buku kagak bisa diganggu dah. Sepanjang pengetahuan saya, dia tidak pernah mengenal wanita.
Dan Allah membawanya menuju dunia pesantren yang membuatnya semakin menutup diri dari wanita. Dia tak pernah berbicara dengan siapapun tentang wanita, tidak seperti kakak-kakakku yang lain. Bahkan kakakku yang sangat pendiam saja punya cerita tentang wanita. Tapi dia, setahuku, tidak pernah menyinggung itu.
Setelah lulus dari pesantren, pemilik pesantren (biasa dipanggil Ustadz) menawarkan kakakku menikah.Wah! Luar biasa kaget keluargaku! Kakakku yang cupu dan lugu mau menikah?? benar-benar kabar yang tak terduga!
tibalah hari itu, Ustadz menjemput kakakku menuju rumah sang calon istri. Ohya, kakakku memakai kacamata sebab kegemarannya membaca buku. Nah, pada hari pertemuan dengan si dia, kacamata kakakku rusak! Jadi dia pergi tanpa kacamata. dan apalah arti matanya tanpa kacamata??
Akhirnya yang terjadi adalah...
Mamah saya: "Bib, gimana perempuannya?"
Kakak saya: "Baik, Mah."
Mamah saya: "Cantik?"
Kakak saya: "Gak tau mah, gak keliatan. Kacamata saya rusak."
Dan gara-gara kacamata rusaklah,kakakku tidak jadi menikahinya. Tapi Ustadz gak putus asa, akhirnya memperkenalkan kakakku lagi dengan muridnya yang lain.
Yang terjadi adalah...
Mamah saya: "Bib, gimana? cantik?"
Kakak saya: "gak tau mah, kacamata saya belum selesai diperbaiki."
waduh! Mamahku cuman senyum-senyum aja ngeliat tingkahnya. Mau gimana lagi? Jodoh kakakku belum datang sebab kacamatanya juga belum datang dari optik. haha.
Nah, ini nih.. tiba-tiba kakakku dengan kacamatanya yang sudah diperbaiki iu dibawa ke rumah seorang pria gagah yang memiliki anak perempuan yang...ah, pokoknya akhir adegan itu adalah..
Mamah saya: "Bib, gimana?"
Kakak saya: (menunduk malu, mukanya merah) "Cantik mah.."
Itulah pertama kali kakakku melihat seorang wanita dengan jelas. Dan wanita yang dilihatnya pertama kali itulah yang menjadi bidadari dalam hidupnya. Ya, kakakku dan wanita cantik itupun bersatu dalam bahtera rumah tangga...
Enak ya yang jadi istrinya kakakku itu. Dialah satu-satunya wanita yang benar-benar dilihat jelas oleh kakakku. Dia satu-satunya wanita yang menempati hati kakakku.Dia satu-satunya wanita yang mendapat segala yang pertama dan terakhir dari kakakku.
Wanita itu..
Memang pantas dia seberuntung itu..
sebab ia pun menjadi segala yang pertama dan terakhir untuk kakakku
Pertama dan terakhir mencintai dengan dalam
Pertama dan terakhir disentuh bukan mahrom
Pertama dan terakhir berbicara manis dengan lelaki
Pertama dan terakhir segalanya..
Sebab itulah,
Aku pun ingin
Sebab itulah,
Aku pun menahan
Sebab setidaknya
jika memang aku bukan yang pertama,
Aku menjadi terakhir baginya..
terakhir yang bahagia
tanpa diawali dengan dosa..
Selasa, 08 September 2015
aku dan pasukan
tiap hari bermandikan keluhan dan cacian
padahal telingaku lubangnya kecil nian
tapi suara-suara besar itu terus berdesakan
masuk tanpa dipersilahkan
Betapa menyedihkan mataku, kawan
setiap masa memandang tanpa aturan
tengok depan belakang kiri dan kanan
tak mendengar satupun peringatan
Betapa kasihan lisanku, kawan!
lubang satu tapi banyak yang dikeluarkan
menanam dosa tanpa disadari akal pikiran
tiba-tiba hati-hati manusia tersakiti sebab ucapan
Betapa menderitanya aku kawan!
pemilik telinga,mata, dan lisan
harus menjaga semua pasukan
penuh ketaatan
agar selamat sampai akhir tujuan
aku,pasukanku,
bersiaplah!!